Rangkuman materi pelajaran Matematika kelas 3 SD pada
halaman ini disusun berdasarkan buku paket pelajaran Matematika untuk SD kelas
3 yang diterbitkan oleh Kemneterian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Berikut rangkuman materi pelajaran Matematika kelas 3 SD secara lengkap
Rangkuman Materi Pelajaran Matematika Kelas 3 SD
Bab 1 Menentukan Letak Bilangan pada Garis
Bilangan
- Garis
bilangan adalah garis untuk meletakkan bilangan.
- Pada
garis bilangan:
- bilangan
yang lebih besar terletak di sebelah kanan.
- bilangan
yang lebih kecil terletak di sebelah kiri.
Contoh:
85 berada di sebelah kanan 84.
45 berada di sebelah kiri 46. - Garis
bilangan berguna untuk melihat urutan bilangan.
Contoh:
Bilangan di antara bilangan 224 dan 229 adalah 225, 226, 227, dan 228. - Urutan
bilangan dapat berupa bilangan loncat. Urutan bilangan pada barisan
bilangan disebut suku
Contoh: 3, 6, 9, 12, 15 disebut pola bilangan loncat 3 suku ke-1 adalah bilangan 3, suku ke-2 bilangan 6. - Pola
bilangan dapat disajikan dalam bentuk pola bangun datar.
Pola tersebut dinamakan barisan geometri
Contoh:
Bab 2 Operasi Hitung Penjumlahan dan
Pengurangan
- Bilangan
ribuan tersusun atas ribuan, ratusan, puluhan dan satuan.
Contoh:
3.425 dibaca tiga ribu empat ratus dua puluh lima.
3 menempati ribuan, nilainya 3.000
4 menempati ratusan, nilainya 400.
2 menempati puluhan, nilainya 20.
5 menempati satuan, nilainya 5 - Bilangan
ribuan dapat dinyatakan dalam penjumlahan bentuk panjang.
Contoh: 3.425 = 3 ribuan + 4 ratusan + 2 puluhan + 5 satuan - Cara
mengerjakan penjumlahan dan pengurangan dengan cara bersusun adalah:
- nilai
satuan dengan satuan,
- puluhan
dengan puluhan,
- ratusan
dengan ratusan,
- ribuan
dengan ribuan.
Hasil akhirnya disatukan, dimulai dengan penulisan bilangan
ribuan, ratusan, puluhan, kemudian satuan.
- Bentuk
operasi penjumlahan ada dua macam, yaitu tanpa menyimpan dan
dengan menyimpan.
Contoh: - tanpa
menyimpan, misalnya 2.435 + 1.462 = 3.897
- satu
kali menyimpan, misalnya 3.287 + 1.205 = 4.492
- dua
kali menyimpan, misalnya 1.579 + 1.263 = 2.842
- Bentuk
operasi pengurangan juga ada dua macam, yaitu tanpa meminjam
dan dengan meminjam.
Contoh: - tanpa
meminjam, misalnya 5.675 – 3.252 = 2.423
- satu
kali meminjam, misalnya 3.287 – 1.209 = 2.078
- dua
kali meminjam 4.212 – 3.174 = 1.038
Bab 3 Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian
- Perkalian
merupakan bentuk penjumlahan berulang.
Contoh:
3 x 50 = ….
dinyatakan dengan penjumlahan 50 + 50 + 50 = 150
Jadi, 3 x 50 = 150 - Pembagian
merupakan bentuk pengurangan berulang.
45 : 15 = ….
dinyatakan dengan pengurangan 45 – 15 – 15 – 15 = 0
Ada 3 kali pengurangan dengan 15.
Maka 45 : 15 = 3 - Pada
perkalian berlaku:
- Sifat
pertukaran, a x b = b x a
Contoh :
12 x 5 = 60
5 x 12 = 60
Maka 12 x 5 = 5 x 12 (sifat pertukaran) - Sifat
pengelompokkan, (a x b) x c = a x (b x c)
Contoh:
8 x 7 x 5 = ….
(8 x 7) x 5 = 56 x 5 = 280
8 x (7 x 5) = 8 x 35 = 280 - Perkalian
dengan dua hasilnya sama dengan menjumlah dua bilangan itu sendiri.
Contoh :
36 x 2 = 36 + 36 = 72 - Pembagian
dengan dua hasilnya sama dengan setengah dari bilangan yang dibagi.
40 : 2 = ….. setengah dari 40 adalah 20
Maka 40 : 2 = 20. - Bilangan
genap selalu habis dibagi bilangan 2. Sedangkan bilangan ganjil bila
dibagi dengan 2 selalu ada sisa.
Contoh:
36 (genap) karena 36 : 2 = 18 (habis dibagi)
39 (ganjil) karena 39 : 2 = 19, sisa 1. - Pada
operasi hitung campuran perkalian dan pembagian lebih kuat daripada
penjumlahan dan pengurangan. Maka pembagian dan perkalian didahulukan.
Bab 4 Uang
- Nama
mata uang Indonesia adalah rupiah. Rupiah disingkat Rp.
- Jenis
mata uang ada uang kertas dan uang logam.
Nilai pecahannya antara lain:
- Cara
menulis mata uang contohnya:
- seribu
rupiah ditulis Rp 1.000,00
- lima
ribu rupiah ditulis Rp 5.000,00
- sepuluh
ribu rupiah Rp 10.000,00
- Cara
membaca nilai mata uang, contohnya:
- Rp
20.000,00 dibaca dua puluh ribu rupiah,
- Rp
10.000,00 dibaca sepuluh ribu rupiah.
- Satu
nilai mata uang mempunyai nilai kesetaraan dengan mata uang yang lain.
Contoh:
1 lembar lima ribu rupiah senilai dengan 5 lembar seribu rupiah.
Selembar uang seribu rupiah senilai dengan 2 keping uang lima ratus rupiah. - Cara
menaksir dengan pembulatan ke ratusan terdekat:
a.
Apabila puluhan dan satuan kurang dari 50, maka
ratusannya dibulatkan ke bawah. Contoh: 3.285 dibulatkan jadi 3.300
b.
Apabila puluhan dan satuannya lebih dari atau
sama dengan 50, maka ratusannya dibulatkan ke atas.
Contoh: 5.645 dibulatkan jadi 5.600.
Contoh: 5.645 dibulatkan jadi 5.600.
Bab 5 Pengukuran
- Beberapa
satuan alat ukur, misalnya: meteran, timbangan, dan jam.
- Meteran
berguna untuk mengukur panjang.
Meteran ada beberapa macam, misalnya meteran pita, meteran rol, dan meteran saku. - Timbangan
digunakan untuk mengukur berat benda.
Timbangan terdiri dari timbangan dacin, timbangan badan, timbangan kue, timbangan gantung, timbangan warung, dan neraca - Jam
digunakan untuk mengukur waktu
Jam terdiri dari jam digital dan jam analog - Menaksir
panjang ke cm terdekat menggunakan aturan berikut:
- kelebihan
panjang kurang dari 5 mm dibulatkan menjadi 0 cm.
- kelebihan
panjang sama dengan atau lebih dari 5 mm dibulakan 1 cm.
- Menaksir
berat ke kg terdekat menggunakan aturan berikut:
- kelebihan
berat kurang dari 5 ons dibulatkan menjadi 0 kg.
- kelebihan
berat sama dengan atau lebih dari 5 ons dibulakan 1 kg.
- Menaksir
waktu ke jam terdekat menggunakan aturan berikut:
- kelebihan
waktu kurang dari 30 menit, dibulatkan menjadi 0 jam
- kelebihan
waktu sama dengan atau lebih dari 30 menit, dibulatkan menjadi 1 jam.
- Jam
analog mempunyai tiga buah jarum, yaitu: jarum pendek penunjuk jam, jarum
panjang penunjuk menit, dan jarum tipis penunjuk detik.
- Lama
waktu perpindahan jarum panjang pada setiap angka adalah 5 menit.
Contoh : - jarum
panjang menunjuk agka 1, artinya lebih 5 menit.
- jarum
panjang menunjuk agka 3, artinya lebih 15 menit.
- Suatu
satuan dapat diturunkan dalam satuan yang lain. Misalnya:
- satuan
berat: 1 kg = 10 ons
- satuan
panjang: 1 m = 100 cm, 1 cm = 10 mm.
- satuan
waktu: 1 jam = 60 menit, 1 menit = 60 detik.
Bab 6 Pecahan
- Pecahan
merupakan bilangan untuk menyatakan suatu bagian dari bagian ke seluruhan.
Contoh:
1 potong semangka dari 4 potong semangka dinyatakan sebagai pecahan 1/4 - Bilangan
pecahan dituliskan a/b, dengan a sebagai
pembilang dan b sebagai penyebut.
- Cara
membaca pecahan, contoh:
1/4 dibaca satu perempat
2/5dibaca dua perlima
5. Pada garis bilangan, pecahan yang letaknya di sebelah
kanan nilainya lebih besar. Sebaliknya pecahan yang letaknya di sebelah kiri
nilainya lebih besar. Pecahan yang berada pada satu garis tegak nilainya sama
besar.
Contoh:
Contoh:
Bab 7 Bangun Datar
- Macam-macam
segitiga adalah:
- Ciri-ciri
segitiga sama sisi, yaitu:
- ketiga
sisinya sama panjang
- ketiga
sudutnya sama besar
- Ciri-ciri
segitiga siku-siku, adalah: salah satu sudutnya siku-siku
- Ciri-ciri
segitiga sama kaki, yaitu:
- 2
buah sisi (kakinya) sama panjang
- mempunyai
2 buah sudut yang sama besar
- Ciri-ciri
persegi, yaitu:
- mempunyai
4 sisi yang sama panjang
- mempunyai
4 sudut yang sama besar
- kedua
diagonal sama panjang
- Garis
diagonal adalah garis yang menghubungkan dua titik yang berhadapan
dalam suatu bangun
- Ciri-ciri
persegi panjang, yaitu:
- mempunyai
2 pasang sisi yang sama panjang dan sejajar
- keempat
sudutnya sama besar
- kedua
diagonalnya sama panjang
- Sudut
adalah daerah yang dibentuk oleh dua garis yang saling berpotongan.
Lambang sudut adalah ∠
- Untuk
mengukur sudut digunakan busur derajat
- Jenis-jenis
sudut, yaitu:
a.
Sudut siku-siku, besar sudutnya 900
b.
Sudut lancip, besar sudutnya kurang dari 900
c.
Sudut tumpul, besar sudutnya lebih dari 900
d.
Sudut lurus, besar sudutnya 1800
- Besar
sudut putar, misalnya:
Sudut 1/4 putaran = 90°, sudut 1/2 = sudut lurus besarnya = 180°, 1 putaran = 360°
Bab 8 Keliling dan Luas Persegi serta Persegi
Panjang
- Persegi
merupakan bangun datar yang keempat sisinya sama panjang
- Keliling
persegi = sisi + sisi + sisi + sisi = 4 x sisi
- Luas
persegi = sisi x sisi
- Persegi
panjang merupakan bangun datar yang mempunyai 2 pasang sisi sejajar, yaitu
sisi panjang dan sisi lebar
- Keliling persegi panjang = panjang + lebar +
panjang + lebar = (2 x panjang) + (2 x lebar)
- Luas persegi panjang = panjang x lebar
- Satuan baku dari luas adalah km2, m2, dm2, dan cm2
Kami harap dengan disusunnya rangkuman materi pelajaran Matematika kelas 3
SD seperti diatas dapat memudahkan kita dalam mempelajari materi pelajaran
Matematika di kelas 3 SD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar